Yesus adalah Firman Allah yang hidup. Firman Allah itu adalah Allah, Ia telah menjadi manusia, dan mengosongkan diriNya menjadi manusia, untuk mengajarkan kita akan kehendak Allah.
Yesus adalah Allah dan Manusia
- 1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
- 2. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
- 3. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
- 4. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
- 14. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
- 15. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. (Yohanes 1 : 1,2,3,4,14,15)
Sebagai Firman Allah yang hidup sebagai manusia, Yesus adalah suri tauladan bagi manusia dalam hal ketaatan pada Allah, baik dalam hal pikiran mau pun perasaan dalam menjalani hidup :
- 5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
- 6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
- 7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
- 8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kalau Yesus adalah Allah, apakah Ia bisa jadi contoh akan ketaatan manusia pada Allah? Bukankah Yesus adalah Allah? Bisa, sebab Firman Allah itu telah mengosongkan diriNya dengan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Yesus telah datang ke dunia menjadi manusia, 100% manusia yang merasakan hal yang sama dengan kita. Yesus juga merasakan sakit dan derita sama seperti yang kita rasakan. Yesus juga dicobai sama seperti kita, hanya perbedaannya ialah Ia tidak jatuh dalam dosa. Dan yang pasti Yesus adalah Allah yang tahu persis apa yang kita rasakan, karena Ia telah mengalami apa yang kita alami.
- 17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
- 18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai. (Ibrani 2 : 17 - 18)
- 14. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
- 15. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (Ibrani 4 : 14 -15)
PertanyaanNya, kalau Yesus adalah Allah, lalu mengapa Yesus harus mengosongkan diriNya menjadi manusia?
Untuk menyelamatkan umatNya dari hukuman atas dosa, dan melunasi hutang karena dosa, dengan mati di atas kayu salib ganti kita.
- 1. Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
- 2. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
- 3. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Untuk mengerti secara dalam bahwa Yesus adalah Allah silahkan kunjungi Bab berikut : "Apakah Yesus Kristus Tuhan?"
Yesus adalah Allah dan Manusia
0 comments: