Selama tiga tahun kehidupan pelayanan-Nya, Yesus mengajarkan kita bagaimana caranya untuk hidup kudus dan Yesus melakukan banyak mukjizat, bahkan membangkitkan orang yang sudah meninggal. Tapi Dia menyatakan misi utama-Nya adalah untuk menyelamatkan kita dari dosa kita.
Yesus memproklamirkan diri-Nya sebagai Mesias yang sudah dijanjikan dan akan mengangkat beban kesalahan kita. Nabi Yesaya telah menulis mengenai Mesias 700 tahun sebelum kelahiran Yesus dan memberi kita beberapa tanda atas identitasnya. Namun tanda yang paling sukar dipahami adalah. Mesias adalah manusia sekaligus Allah !
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9 : 5)
Jadi siapa yang dibicarakan dalam Nubuat Yesaya sebagai seorang yang akan lahir sebagai Mesias? Seorang anak manusia, atau Allah yang perkasa? Jawabannya adalah Allah datang sendiri ke dunia untuk menebus dosa manusia, dalam rupa manusia, yaitu dalam diri Yesus Kristus.
Mengapa Allah perlu datang dalam rupa manusia untuk menebus dosa manusia?
- Karena Allah adalah satu-satunya yang bisa menebus manusia dari dosa. Alkitab Perjanjian Lama berkata demikian : “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu.” (Yesaya 43:11 )
- Karena Allah begitu mengasihi manusia : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3 : 16)
- Karena Tuhan adalah adil, sehingga semua yang berdosa harus dihukum : Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya. (Mazmur 11 : 7)
- Sebab upah dosa adalah maut : Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 6 : 23)
Alkitab memberitahu bahwa akibat ditipu oleh Iblis, maka Adam dan Hawa berdosa dengan memakan buah yang dilarang untuk mereka makan. Iblis, Adam dan Hawa dalam posisi sama, telah berdosa terhadap Allah. Sebagai akibat kesalahannya, maka Adam, Hawa, Iblis dan keturunannya harus dihukum oleh Allah.
Namun karena kasih-Nya kepada manusia, Allah ingin agar manusia bisa kembali ke dalam surga. Tuhan mungkin saja melakukannya dengan mengesampingkan aturan tentang hukuman dosa bagi manusia, tapi pastilah itu tidak adil. Artinya hukuman itu harus ditiadakan juga bagi Iblis. Di lain pihak berarti Allah tidak setia pada aturan yang dibuat-Nya.
Allah hanya akan menyelamatkan manusia. Sedangkan Iblis dan pengikutnya harus dibakar di perapian yang menyala-nyala di neraka. Lalu bagaimana solusinya?
Maka Allah memberikan Yesus untuk menggantikan manusia menjalani hukuman yang harus ditanggung oleh manusia. Yesus adalah Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia.
Mengapa harus Yesus yang menjadi penebus?
Sebab semua keturunan Adam dan Hawa adalah orang berdosa. Kebaikan anak Adam tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, apalagi menyelamatkan orang lain. Seperti ada tertulis :
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Roma 3 : 3)
Tapi Yesus bukan keturunan biologis Adam dan Hawa, dan Yesus adalah Allah. Sehingga Yesus layak untuk menjadi penebus bagi anak Adam yang berdosa. Alkitab mencatat demikian :
- Yesus bukan hasil hubungan suami istri : Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (Matius 1 : 18)
- Yusuf bukan Bapak biologis Yesus. Ini dijelaskan dalam silsilah Yesus : Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,... (Lukas 3 : 23)
- Yesus adalah Allah : "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1 : 23)
Sukar untuk mengerti bagaimana kematian Yesus itu menebus dosa-dosa kita. Mungkin analogi yudisial akan memperjelas bagaimana Yesus menyelesaikan dilema, Allah, yang sempurna kasih-Nya dan keadilan-Nya.
Bayangkan Anda dibawa ke ruang sidang, bersalah karena pembunuhan (Anda punya isu serius disini, hukuman bagi pembunuh adalah mati di kursi listrik). Ketika Anda mendekati meja, Anda menyadari bahwa hakim itu ayah Anda. Karena tahu dia mengasihi Anda, Anda langsung mulai memohon,”Pak, bebaskan saya!” Dia menjawab,”Aku mengasihimu, nak, tapi saya hakim. Saya tidak bisa membebaskanmu begitu saja.” Akhirnya, dia mengetuk palu dan menyatakan Anda bersalah.
Keadilan tidak bisa dikompromikan, paling tidak oleh seorang hakim yang adil. Tapi karena dia mengasihi Anda, dia turun dari kursi, membuka jubahnya, dan menawarkan diri untuk membayar denda untuk Anda. Pada akhirnya, dia menggantikan Anda untuk mati di kursi listrik.
Bahwa Yesus akan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, dan menyelamatkan kita dari hukuman atas dosa, Nabi Yesaya telah menubuatkannya beratus-ratus tahun sebelumnya :
- 4. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
- 5. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
- 6. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
- 7. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
- 8. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
- 9. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
- 10. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. (Yesaya 53 : 4 - 10)
Yesus telah mati untuk menebus dosa-dosa Anda. Sekarang tugas Anda tinggal menerima anugerah keselamatan yang sudah Tuhan sediakan bagi Anda.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3 : 16)
Yesus Kristus Juruselamat Dunia
0 comments: