Alkitab adalah Firman Allah. Walaupun Alkitab ditulis selama kira-kira 1.600 tahun oleh sekitar 40 orang, namun semua tulisan itu diilhamkan oleh Allah. Penulisnya hanya dipakai untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh Allah. 2 Timotius 3 : 16 berkata demikian :
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Apakah para penulis tersebut tahu dengan benar kejadian-kejadian yang ditulisnya?
Penulis-penulis Perjanjian Baru mengklaim sumber penulisan Yesus dari saksi mata. Bukan ditulis berdasarkan cerita mulut ke mulut, tapi ditulis langsung saat saksi mata itu masih hidup. Rasul Petrus menegaskan ini dalam salah satu surat yang ditulisnya sendiri :
”Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita. Yesus Kristus sebagai raja, tapi kami adalah saksi mata dari kebesaranNya” (2 Petrus 1:16).
Alkitab juga mencatat kesaksian Yohanes yang sama maksudnya :
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (1 Yohanes 1 : 1)
Apa fungsi Alkitab untuk kita?
Apakah para penulis tersebut tahu dengan benar kejadian-kejadian yang ditulisnya?
Penulis-penulis Perjanjian Baru mengklaim sumber penulisan Yesus dari saksi mata. Bukan ditulis berdasarkan cerita mulut ke mulut, tapi ditulis langsung saat saksi mata itu masih hidup. Rasul Petrus menegaskan ini dalam salah satu surat yang ditulisnya sendiri :
”Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita. Yesus Kristus sebagai raja, tapi kami adalah saksi mata dari kebesaranNya” (2 Petrus 1:16).
Alkitab juga mencatat kesaksian Yohanes yang sama maksudnya :
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (1 Yohanes 1 : 1)
Apa fungsi Alkitab untuk kita?
- Mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran : 2 Timotius 3 : 16
- Bimbingan dalam kehidupan kita sehari-hari : Mazmur 119 : 105
- Meneguhkan harapan dan menghibur : Roma 15 : 4
- Sebagai contoh dan peringatan bagi kita : 1 Korintus 10 : 11
- Membantu kita agar tidak jatuh dalam pencobaan : Mazmur 119 : 9
- Mencatat ketetapan-ketetapan, aturan-aturan, dan hukum-hukum Tuhan : Imamat 26 : 46
Apakah kita bisa percaya bahwa Alkitab berisi Firman Tuhan yang asli dan otentik?
Ada beberapa alasan sehingga kita bisa percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah :
Bukti Internal :
Verifikasi berdasarkan Sejarah :
Alkitab mencatat dengan detail banyak sekali catatan sejarah yang penting : tokoh, peristiwa, tempat, dan sebagainya. Semua peristiwa sejarah yang dicatat bisa diverifikasi dan akan menjadi bukti keotentikan Alkitab. Sebuah karangan dari orang yang bukan pelaku sejarah pasti akan menimbulkan banyak ketidaksesuaian dengan bukti peninggalan sejarah. Tapi kenyataannya Alkitab adalah catatan sejarah yang sangat baik.
Pada abad yang lalu, para ahli Alkitab, yang skeptis, menyerang Injil Lukas, yang ditulis Lukas, dan kapan ditulisnya, dengan menyatakan kitab itu ditulis pada abad kedua oleh penulis anonim (tidak diketahui). Arkeolog Sir William Ramsey yakin mereka benar, dan dia mulai menyelidiki. Setelah riset arkeologi yang luas, dia membalikkan pendapatnya. Ramsey menyimpulkan,”Lukas adalah sejarahwan nomer satu. Penulis ini harus ditempatkan bersama sejarahwan paling terkemuka. Tulisan sejarah Lukas luar biasa dipandang dari sisi kebenarannya (bisa dipercaya).”
Kisah Para Rasul menceritakan perjalanan pelayanan Paulus, mendaftar tempat-tempat yang dikunjunginya, orang yang ditemuinya, pesan yang disampaikannya, dan hukuman yang dideritanya. Bisakah semua rincian ini dipalsukan? Sejarahwan Romawi, AN Sherwin, menulis, “Untuk Kisah Para Rasul konfirmasi historisnya melimpah. Tiap usaha untuk membantah dasar historisnya sekarang akan tampak kabur. Sejarahwan Romawi sudah terlalu lama meremehkannya.”
Dari catatan Injil sampai surat-surat Paulus, para penulis Perjanjian Baru secara terbuka menggambarkan detil-detil, bahkan menyebutkan nama-nama individu yang hidup pada masa itu. Sejarahwan sedikitnya sudah memverifikasi 30 nama.
Lalu apa kata ahli sejarah non-Kristen mengenai Yesus Kristus? Secara keseluruhan, sedikitnya 17 tulisan non-Kristen mencatat lebih dari 50 detil tentang kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus, ditambah rincian tentang gereja mula-mula. Ini luar biasa, mengingat ketiadaan catatan sejarah lain yang kita miliki pada periode ini. Yesus disinggung oleh lebih banyak sumber (catatan sejarah) daripada laporan penaklukan (perang) yang dilancarkan Kaisar (Romawi) pada periode yang sama. Lebih luar biasa lagi karena konfirmasi-konfirmasi detil Perjanjian Baru bertarik 20 sampai 150 tahun setelah Kristus, ”cukup cepat menurut standar histografi kuno.”
Profesor (emeritus) Universitas Boston, Howard Clark Kee, menyimpulkan, “Hasil penelitian dari sumber-sumber diluar Perjanjian Baru yang diperoleh …bagi pengetahuan kita telah mengkonfirmasi eksistensi historis Yesus, kuasa luar biasaNya, pemujaan pengikutNya, berlanjutnya gerakan setelah Dia meninggal… dan penetrasi KeKristenan …. di Roma itu sendiri pada akhir abad pertama.”
Alkitab adalah Firman Allah
Ada beberapa alasan sehingga kita bisa percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah :
Bukti Internal :
- Tidak ada Kontradiksi : Sekalipun Alkitab pada dasarnya terdiri dari enam puluh enam kitab yang berbeda, ditulis di tiga benua, dalam tiga bahasa, dalam kurun waktu sekitar 1.600 tahun, oleh lebih dari 40 penulis (yang berasal dari latar belakang hidup yang berbeda-beda), Alkitab tetap merupakan satu kesatuan tema, dari depan sampai akhir, tanpa ada kontradiksi.
- Nubuat yang terpercaya : Alkitab mencatat banyak nubuat yang rinci dan detail, banyak yang sudah digenapi, tapi banyak juga nubuat akhir jaman yang pasti akan digenapi. Contoh yang sudah digenapi, Alkitab meramalkan kejatuhan kota kuno Babilon 200 tahun sebelumnya. (Yesaya 13:17-22) Bahkan, Alkitab menyingkapkan bagaimana Babilon jatuh dan siapa nama penakluknya (Yesaya 45:1-3)
- Sejarah yang jujur : Para sejarawan sering menutup-nutupi kekalahan bangsa mereka. Namun, para penulis Alkitab secara terbuka menuliskan kegagalan pribadi maupun kesalahan bangsa mereka.
- Bukti bahwa Alkitab memiliki otoritas : Pengguna narkoba menjadi sembuh, homoseks menjadi pulih, orang yang hidupnya berantakan mengalami perubahan, kaum kriminal kambuhan bisa diperbaiki kembali, orang berdosa ditegur, kebencian diubah menjadi kasih sayang, semua itu karena Alkitab.
Bukti Eksternal :
- Bukti Sejarah : Fakta bahwa Alkitab dengan akurat dan setia mencatat peristiwa-peristiwa sejarah, yang kebenarannya dapat diuji, merupakan indikasi yang kuat mengenai kebenarannya dalam topik-topik religi dan doktrin, yang semakin memperkuat klaim bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan.
- Riwayat Penulis : Saat kita mempelajari riwayat hidup para penulis Alkitab ini, tidak ada alasan bagi kita untuk mencurigai bahwa mereka tidak jujur dan tidak tulus. Menganalisa kehidupan mereka dan fakta bahwa mereka bersedia untuk mati (sering kali mati dengan sangat menderita) untuk apa yang mereka percaya, dengan cepat kita akan melihat bahwa orang-orang sederhana, namun jujur, ini sungguh-sungguh bukti percaya bahwa Allah telah berbicara kepada mereka.
- Alkitab Bertahan Melewati Zaman : Karena pentingnya Alkitab dan klaim bahwa ia adalah Firman Tuhan, Alkitab berkali-kali diserang dan berusaha dimusnahkan, lebih sering dibandingkan buku-buku lain dalam sejarah. Dari kaisar Roma seperti Diokletian, sampai kepada diktator komunis dan orang-orang ateis dan penganut agnostik zaman modern, Alkitab tetap bertahan dari segala serangan. Sampai sekarang, ia masih merupakan buku yang paling banyak dicetak.
Alkitab mencatat dengan detail banyak sekali catatan sejarah yang penting : tokoh, peristiwa, tempat, dan sebagainya. Semua peristiwa sejarah yang dicatat bisa diverifikasi dan akan menjadi bukti keotentikan Alkitab. Sebuah karangan dari orang yang bukan pelaku sejarah pasti akan menimbulkan banyak ketidaksesuaian dengan bukti peninggalan sejarah. Tapi kenyataannya Alkitab adalah catatan sejarah yang sangat baik.
Pada abad yang lalu, para ahli Alkitab, yang skeptis, menyerang Injil Lukas, yang ditulis Lukas, dan kapan ditulisnya, dengan menyatakan kitab itu ditulis pada abad kedua oleh penulis anonim (tidak diketahui). Arkeolog Sir William Ramsey yakin mereka benar, dan dia mulai menyelidiki. Setelah riset arkeologi yang luas, dia membalikkan pendapatnya. Ramsey menyimpulkan,”Lukas adalah sejarahwan nomer satu. Penulis ini harus ditempatkan bersama sejarahwan paling terkemuka. Tulisan sejarah Lukas luar biasa dipandang dari sisi kebenarannya (bisa dipercaya).”
Kisah Para Rasul menceritakan perjalanan pelayanan Paulus, mendaftar tempat-tempat yang dikunjunginya, orang yang ditemuinya, pesan yang disampaikannya, dan hukuman yang dideritanya. Bisakah semua rincian ini dipalsukan? Sejarahwan Romawi, AN Sherwin, menulis, “Untuk Kisah Para Rasul konfirmasi historisnya melimpah. Tiap usaha untuk membantah dasar historisnya sekarang akan tampak kabur. Sejarahwan Romawi sudah terlalu lama meremehkannya.”
Dari catatan Injil sampai surat-surat Paulus, para penulis Perjanjian Baru secara terbuka menggambarkan detil-detil, bahkan menyebutkan nama-nama individu yang hidup pada masa itu. Sejarahwan sedikitnya sudah memverifikasi 30 nama.
Lalu apa kata ahli sejarah non-Kristen mengenai Yesus Kristus? Secara keseluruhan, sedikitnya 17 tulisan non-Kristen mencatat lebih dari 50 detil tentang kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus, ditambah rincian tentang gereja mula-mula. Ini luar biasa, mengingat ketiadaan catatan sejarah lain yang kita miliki pada periode ini. Yesus disinggung oleh lebih banyak sumber (catatan sejarah) daripada laporan penaklukan (perang) yang dilancarkan Kaisar (Romawi) pada periode yang sama. Lebih luar biasa lagi karena konfirmasi-konfirmasi detil Perjanjian Baru bertarik 20 sampai 150 tahun setelah Kristus, ”cukup cepat menurut standar histografi kuno.”
Profesor (emeritus) Universitas Boston, Howard Clark Kee, menyimpulkan, “Hasil penelitian dari sumber-sumber diluar Perjanjian Baru yang diperoleh …bagi pengetahuan kita telah mengkonfirmasi eksistensi historis Yesus, kuasa luar biasaNya, pemujaan pengikutNya, berlanjutnya gerakan setelah Dia meninggal… dan penetrasi KeKristenan …. di Roma itu sendiri pada akhir abad pertama.”
Alkitab adalah Firman Allah
0 comments: